laporan observasi di kebun binatang



I.          PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Psikologi industri dan organisasi adalah baik suatu ilmu untuk mengetahui perilaku manusia dalam dunia kerja yaitu baik pemimpin, pekerja, dll. Yang terkait dengan industri dan organisasi. Dalam bekerja pasti ada aturan-aturan yang harus di taati oleh pemimpin maupun karyawan. Dan tidak semua karyawan mau dan mampu melaksanakan aturan yang berlaku. Perilaku tiap karyawan  berbeda-beda karena banyak hal yang mempengaruhi seperti karena teman kerja, upah kerja, maupun fisik karyawan itu sendiri.
Dengan banyaknya perilaku-perilaku pekerja yang terkadang menyimpang maka kami melakukan observasi industri dalam wisata kebun binatang mangkang, dengan adanya observasi ini kami harap mendapatkan beberapa data yang menjadi acuan penelitian kami tentang perilaku karyawan dalam bekerja.

B.     Tujuan Observasi
1.      Mengetahui struktur karyawan di wisata kebun binatang margasatwa Mangkang, Semarang.
2.      Mengetahui Menejemen organisasi kerja di wisata kebun binatang margasatwa Mangkang, Semarang.
3.      Mengetahui kepuasan dan stress kerja karyawan di wisata kebun binatang margasatwa Mangkang, Semarang.

C.     Tempat dan Waktu observasi
1.      Tempat : Wisata Kebun Binatang Margasatwa Mangkang, Semarang
2.      Observasi dilaksanakan sebanyak Tiga kali yaitu :
a.       Senin, 24 Oktober 2016 pukul 10.30-12.30
b.      Minggu, 
c.       Sabtu, 26 November 2016 pukul 10.30-13.00

II.       PEMBAHASAN
A.    Profil Wisata Kebun Binatang Mangkang
Kebun Binatang Semarang atau lebih dikenal dengan nama Bonbin Semarang. Pertama kali Bonbin Semarang berada di tempat yang sekarang menjadi kawasan Taman Budaya Raden Saleh dan Wonderia.
Pada tahun 1985 kebun binatang Tegalwareng akhirnya direlokasi yang ke-2 ; pindah ke Taman Lele yang berada di kecamatan Tugu dan Tinjomoyo yang belokasi di kelurahan Sukorejo kecamatan Gunungpati, dengan luas 57,5 Ha. Nama kebun binatang diubah menjadi Taman Margasatwa dan Kebun Raya atau disingkat menjadi Taman Margaraya Semarang. Taman Margaraya merupakan sebuah fasilitas berfungsi ganda, yaitu sebagai objek wisata alam dan budaya, serta sebagai lahan penghijauan kota. Atraksi yang terdapat di objek wisata ini adalah Kebun Raya (Botanical Garden) yang memuat konsep sebagai hutan kota, kebun binatang, taman-taman buatan dan taman-taman bermain anak-anak.
Lalu pada tahun 1985 Bonbin Semarang direlokasi ke daerah Tinjomoyo. Dan pada tanggal 28 Februari 2007 Bonbin Semarang pindah lagi menempati areal baru di daerah Mangkang, tepatnya di Jl. Walisongo KM 16, seberang Terminal Mangkang.
Kemudian pada tahun 2004 pemerintah kota Semarang merasa perlu kembali merelokasi Kebun Binatang dari Tinjomoyo ke lokasi baru, dikarenakan :
  • Lokasi yang sulit dijangkau dari pusat kota.
  • Lokasi disekitar kebun binatang sangat labil, sehingga merusak bangunan.
  • Jembatan penghubung ke lokasi Kebun Binatang yang putus akibat diterjang banjir & gerusan air.
Dengan pertimbangan diatas pada tahun 2006, Kebun Binatang Tinjomoyo direlokasi ulang ke wilayah barat kota Semarang, tepatnya di Jl. Urip Sumoharjo No.1 Semarang atau yang lebih dikenal dengan Jalan Raya Semarang - Kendal Km. 17 , seberang Terminal Mangkang. Dengan lokasi baru ini Kebun Binatang Tinjomoyo. beralih nama pula menjadi Kebun Binatang Mangkang Semarang (Taman Margasatwa Semarang) yang menempati luas lahan sekitar 10 Ha. Konsep yang ditawarkan oleh taman Margasatwa ini adalah konservasi, edukasi dan rekreasi. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan serta perawatan secara berkala seluruh koleksi puspa dan satwa, serta fasilitas pendukung untuk konservasi-edukasi-rekreasi.

B.     Struktur Karyawan
Karyawan terdiri dari 24 PNS dan 17 Honorer.
1.      Kepala : Bp. Kusyanto
2.      Kassubag TU : Bp. Bambang
·         Koordinator : Bp. Sunanto
·         Koordinator : Bp. Sucipto
·         Koordinator : Bp. Budi
·         Koordinator : dr. Anik
·         Koordinator : Bp. Sutris
3.      Karyawan Honorer

C.     Hasil Observasi
1.      Hasil wawancara dengan kepala di wisata bonbin Bp. Kusyanto (Sabtu, 26 November 2016)
 Beliau menyebutkan dalam bekerja para karyawan tidak pernah ada perselisihan, mereka berprinsip kekemluargaan. Dan jika ada karyawan yang telat masuk kerja atau menyeleweng aturan, maka kepala langsung menegur dan memperingati kedisiplinan.
Untuk evaluasi karyawan dilakukan breefing setiap bulan sekali, ada masalah individual dari karyawan maka kepala langsung menindak lanjuti secara khusus. Peraturan yang masih sering di langgar yaitu tentang kedisiplinan masuk kerja, kebanyakan karyawan telat beberapa menit dalam masuk kerja, hal ini akan di tindak lanjuti dengan di berlakukan “Finger Print” sebagai absent baik absent masuk maupun pulang.
Perekrutan karyawan PNS di lakukan oleh pihak pusat yaitu industri pariwisata kota semarang. Sedangkan honorer di lakukan oleh pihak kepala  wisata bonbin. Dan jaminan kesehatan karyawan sudah di jamin dalam BPJS jadi jika terjadi kecelakaan kerja maka di tanggung pemerintah.
2.      Hasil wawancara dengan koordinator  kesehatan hewan (dr. Anik, 24 Oktober 2016 )
       dr. Anik menyebutkan selama bekerja di kebun binatang ini tidak pernah ada konflik yang di alami. Bu anik bisa bekerja dengan nyaman tanpa ada tekanan, menurutnya, pemimpin di kebun binatang ini sudah baik, yaitu bisa mengatur karyawan dan bisa menjadi contoh yang baik. Namun bu anik menyebutkan salah satu kekurangan dalam bekerja di kebun binatang ini yaitu tentang waktu libur, karena waktu liburnya beda dengan PNS lain, dalam satu minggu bisa libur satu hari namun tidak boleh pada hari sabtu dan minggu, dan tanggal merah. Sebab saat akhir minggu dan hari libur nasional karyawan di wajibkan berangkat karena pengunjung bonbin rame.
        Jadi bu anik terkadang merasa kurang nyaman, namun karena sudah menyukai pekerjaannya bu anik tetap patuh dengan peraturan yang berlaku.


3.      Hasil wawancara dengan koordinator satwa (Bp. Budi)
Pak budi telah bekerja di kebun binatang cukup lama dari bonbin masih bertempat di Tegalwareng, beliau bekerja menjadi koordinator satwa karena beliau sangat menyukai hewan terutama ular. Dalam pekerjaannya beliau sangat menikmati sehingga beliau tidak pernah mengeluh dalam pekerjaan meskipun libur kerja sangat terbatas.
4.      Hasil wawancara dengan karyawan honorer ( )

III.             PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari hasil observasi di wisata kebun binatang yaitu setiap pekerjaan yang di sukai maka akan dikerjakan dengan baik dan tidak ada kendala. Apapun pekerjaannya meski ada peraturan yang kurang berkenan jika dilakukan dengan ikhlas maka tidak menjadi beban.
 Pemimpin yang baik akan disegani oleh karyawannya. Menjadi pemimpin harus mampu mengatur semua karyawan dan lebih baik langsung melihat ke lapangan kerja. Dan evaluasi kerja wahib dilakukan untuk melihat kekurangan-kekurangan karyawan dalam bekerja juga untuk memperbaiki kualitas kerja para karyawan.

B.     Kritik dan saran
Demikianlah pemaparan dan penjelasan dari laporan observasi kami, apabila terdapat kesalahan di dalam penulisan kami mohon maaf. Semoga dengan apa yang kami paparkan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua.


Komentar